Selasa, 22 Januari 2013

solusi untuk global warming: yang bisa dilakukan

solusi untuk global warming: yang bisa dilakukan: SOLUSI PEMANASAN GLOBAL Jadilah Vegetarian Memproduksi daging sarat CO 2 dan metana dan membutuhkan...
readmore »»  

Minggu, 06 Januari 2013

Makalah Diskusi Bahaya Rokok: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

Makalah Diskusi Bahaya Rokok: Contoh Makalah Bahasa Indonesia: --------------------------------------------------------------------------------------------------- Kata Pengantar Puji Syukur ...
readmore »»  

Senin, 10 Desember 2012

PUISI CINTA

puisi cinta romantis

Hampir setiap orang pernah merasakan yang namanya cinta monyet, cinta yang berkembang di masa remaja dan timbul di suasana sekolah ini memang hanya sesaat. Tapi cinta ini menjadi kenangan yang susah di lupakan oleh orang yang pernah mengalaminya.

Dan untuk mengenang atau mengabadikan sebuah perasaan itu kita bisa mencurahkannya dalam sebuah maha karya tulisan yang di sebut dengan puisi cinta.

Sekian lama diri ini kau tinggalkan
Bahkan kau lupakan
Kenangan masa lalu kau dan aku

Kau Berjanji untuk bersatu mengarungi samudera biru cinta
Namun kau tinggalkan aku dalam kekosongan jiwa
Kau lupakan aku dalam kenangan mu

Kau tak pernah perduli lagi padaku
Sejak ada dia di hatimu
Kau memang tak tau malu
Mengrobal kata cinta di atas penderitaanku

Kini ku hanya berharap
Kan menemukan peganti dirimu
Yang lebih menyayangiku
Dan tak pernah melupakan ku seperti mana dirimu
Mencampakkan dan melupakan aku dalam hidupmu

Air mata yang selalu mengalir
Senyumku seakan tersingkir
Canda tawa tak lagi terdengar
Hanya Kepiluan hati yang terasa

Dimana pelangi senjaku
Yang selalu memberi inspirasi dalam hidupku
Memberi semangat dalam setiap coretan penaku
Dgn kisah-kisah cinta yang selalu menghiburku

Cerita cinta kita telah berakhir
Tak ada lagi kisah yg tertulis
Dalam lembaran diary
Kini kosong tanpa coretan pena

Ingin ku tulis kisah cinta masa lalu
Namun ku takut mengulik kesedihanku
Ingin ku menulis kerinduanku
Namun ku takut membelenggu

Jiwaku yg inginkan kisah lalu
Mengulang dalam hidupku
Namun hatiku tak ingin kan kamu
Akhir sebuah cerita cinta kita
Bukan akhir dari segalanya

Aku yakin dengan cintamu
Walau terkadang hatiku merasa ragu
Namun ku tanam kepercayaan dihatiku
Bahwa kau tak kan mengecewakan ku

Aku harap dengan cintamu
Aku menemukan kebahagiaanku
Yang selama ini ku dambakan dalam hidupku
Bahagia bersama pujaanku

Sering kali kau tanyakan padaku
Tentang cintaku
Tentang rasaku
Dan juga tentang harapanku

Sering kali juga ku jawab pertanyaanmu
Cintaku hanya kamu
Rasa ku hanya untukmu
Dan harapanku adalah ingin memiliki mu

Masihkah kau ragu
Atas ketulusan cintaku
Atas semua perhatian ku padamu
Semua ku curahkan hanya untukmu

Jika memang kau ragu
Lupakan saja aku
Dari pada membuat beban hatimu
Keraguan mengusai jiwamu

Tak ada yang harus ku ucapkan
Tak ada yang harus ku beberkan
Tentang sebuah kebohongan
Ataupun penghianatan

Bukankah Allah akan membalas
Setiap orang yang tertindas dan menindas
Hanya keikhlasan hati
Dan kesabaran diri
Menahan semua amarah yang dihati

Semoga apa yang ku rasakan ini
Awal kebahagiaan yang ku nanti
Mencoba tuk menepis kebencian di hati

Itulah kumpulan puisi cinta sejati romantis terlengkap dan terbaik buat anda yang sedang dilanda mabuk cinta terhadap kekasih.
readmore »»  

Kamis, 29 November 2012

ASSESORIS BLOG


Untuk membuat blog anda tampak indah ,maka anda dapat menambahkan pada blog anda beberapa assesoris tambahan, diantaranya:

  1. Buku Tamu

  2. Buku Tamu atau disebut juga dg shoutbox atau Tagboard, digunakan untuk chatbox, dimana pengunjung dapat meningalkan pesan-pesan singkatnya,dan dapat dilihat pada saat pemilik blog membukanya, namun juga dapat berlangsung online jika pengunjung blog dan pemilik blog sama-sama online. Untuk mendapatkan fasilitas ini anda bisa masuk ke http://www.shoutmix.com yang mana chatboardnya sangat stabil. Cara pendaftaranya:

    • Daftar ke alamat tersebut di http://www.shoutmix.com dan ikuti semua petunjuknya

    • Setelah selesai, log-in dengan id dan password yang sudah terdaftar

    • Klick menu"Code Generator"

    • Pilih Full frame shoutbox

    • Copy code HTML yang ada, dan masukkan ke bagian template blog anda dibagian sidebar

    • Klick Save Setting dan Republish, selesai

  3. Statistic dan Tracker


  4. Statistic dan tracker memudahkan kita untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengunjung blog kitaserta dari mana asal pengunjung kita. Dibagian ini Statistic/tracker gratis yang palin terkenal adalah Site Meter. Anda tinggal masuk ke alamatnya di http://www.sitemeter.com/?=newaccount, dan ikuti prosedurnya. Setelah terdaftar, login dan masukan kode HTML dibagian sidebar.
  5. Jam Dinding

  6. Agar saat anda ngeblog mengetahui jam berapa dan pengunjung juga waktu, alangkah baiknya jika diblog kita pasang assesoris jam, caranya hampir sama dengan cara-cara diatas, masuk saja ke alamat web di http://www.clocklink.com, ikuti prosedurenya sebagai berikut:

    1. masuk kealamat di http://www.clocklink.com

    2. Klick galery

    3. Pilih jenis jam yang anda inginkan seperti animasi, animal, sport, dsb


    4. Setelah anda menentukan satu pilihan, klick view HTMLnya dibawah jam yang anda pilih

    5. setelah anda mengklick tanda HTMLnya akan keluar peraturan persejujuan dari owner, klick agree (setuju).


    6. setelah itu akan muncul tanda jam beserta penyesuaian waktu dimana kita pengen mensetingnya, tergantung wilayah dimana kita tinggal, untuk kuwait +3

    7. ambil kode HTMLnya dengan mengcopy seluruh HTML


    8. Setelah itu masuk ke bagian template blog anda dan tempatkan pada posisi side bar daerah sidebar mana yang anda anggap cocok untuk menempatkan kode tersebut


    9. Setelah selesai Klick save template changes

    10. Klick republish

    11. klick template lalu klick preview, maka jam anda akan terlihat di blog anda, selamat mencoba

    hanya dengan klick galery, maka akan muncul beberapa contoh jam, dan pastikan anda akan memperoleh hiasan dinding blog anda dengan jam yang menarik.
    Disamping assesoris-assesoris tersebut diatas masih banyak lagi jika anda mau serching diinternet maka anda akan menemukan yang sangat menarik, itu hanya contoh sederhana saja, dan seiring dengan meningkatnya kemampuan anda tentang blog, maka kondisi blog anda akan semakin sempurna dan menarik, selamat mencoba dan semoga sukses.
    Created by http://www.nursingactivity.blogspot.com
readmore »»  

CERPEN

peradilan rakyat Cerpen Putu Wijaya Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum. "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini." Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung. "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?" Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?" "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini." Pengacara muda itu tersenyum. "Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku." "Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu." Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa. "Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri." Pengacara tua itu meringis. "Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan." "Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!" Pengacara tua itu tertawa. "Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua. Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf. "Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini." Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang. "Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog." "Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya." "Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani. Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang. Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini." Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan. "Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya." "Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba. Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran. "Bagaimana Anda tahu?" Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu." Pengacara muda sekarang menarik napas panjang. "Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya." Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. "Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?" "Antara lain." "Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku." Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu. "Jadi langkahku sudah benar?" Orang tua itu kembali mengelus janggutnya. "Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?" "Tidak! Sama sekali tidak!" "Bukan juga karena uang?!" "Bukan!" "Lalu karena apa?" Pengacara muda itu tersenyum. "Karena aku akan membelanya." "Supaya dia menang?" "Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku." Pengacara tua termenung. "Apa jawabanku salah?" Orang tua itu menggeleng. "Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang." "Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan." "Tapi kamu akan menang." "Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang." "Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini." Pengacara muda itu tertawa kecil. "Itu pujian atau peringatan?" "Pujian." "Asal Anda jujur saja." "Aku jujur." "Betul?" "Betul!" Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi. "Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?" "Bukan! Kenapa mesti takut?!" "Mereka tidak mengancam kamu?" "Mengacam bagaimana?" "Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?" "Tidak." Pengacara tua itu terkejut. "Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?" "Tidak." "Wah! Itu tidak profesional!" Pengacara muda itu tertawa. "Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!" "Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?" Pengacara muda itu terdiam. "Bagaimana kalau dia sampai menang?" "Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!" "Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?" Pengacara muda itu tak menjawab. "Berarti ya!" "Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!" Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya. "Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok." "Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut." "Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?" "Betul." "Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang. Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional." Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan. "Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia." Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan. "Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional." "Tapi..." Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda. "Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam." Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik. "Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai." Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah. Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu. "Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***
readmore »»  

Selasa, 20 November 2012

NARRATIVE TEXT

ROMEO AND JULIET In the town of Verona there lived two families, the Capulets and the Montagues. They engaged in a bitter feud. Among the Montagues was Romeo, a hot-blooded young man with an eye for the ladies. One day, Romeo attended the feast of the Capulets', a costume party where he expected to meet his love, Rosaline, a haughty beauty from a well-to-do family. Once there, however, Romeo's eyes felt upon Juliet, and he thought of Rosaline no more. The vision of Juliet had been invading his every thought. Unable to sleep, Romeo returned late that night to the Juliet's bedroom window. There, he was surprised to find Juliet on the balcony, professing her love for him and wishing that he were not a "Montague", a name behind his own. "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." Romeo was ready to deny his name and professed his love. The two agreed to meet at nine o-clock the next morning to be married. Early the next morning, Romeo came to Friar Lawrence begging the friar to marry him to Juliet. The Friar performed the ceremony, praying that the union might someday put an end to the feud between the two families. He advised Romeo kept the marriage a secret for a time. On the way home, Romeo chanced upon his friend Mercutio arguing with Tybalt, a member of the Capulet clan. That qurreling last caused Merquito died. Romeo was reluctant no longer. He drew his sword and slew Tybalt died. Romeo realized he had made a terrible mistake. Then Friar Lawrence advised Romeo to travel to Mantua until things cool down. He promised to inform Juliet. In the other hand, Juliet's father had decided the time for her to marry with Paris. Juliet consulted Friar Lawrence and made a plot to take a sleeping potion for Juliet which would simulate death for three days. The plot proceeded according to the plan. Juliet was sleeping in death. Unfortunately, The Friar's letter failed to reach Romeo. Under the cover of darkness, he broke into Juliet's tomb. Romeo kissed the lips of his Juliet one last time and drank the poison. Meanwhile, the effects of the sleeping potion wear off. Juliet woke up calling for Romeo. She found her love next to her but was lying dead, with a cup of poison in his hand. She tried to kiss the poison from his lips, but failed. Then Juliet put out his dagger and plunged it into her breast. She died TEREMAHANNYA Romeo dan Juliet Di kota Verona hiduplah dua keluarga, Capulets dan Montague. Mereka terlibat dalam perseteruan pahit. Di antara Montague adalah Romeo, seorang pria berdarah panas muda dengan mata untuk para wanita. Suatu hari, Romeo menghadiri hari raya 'Capulets, pesta kostum di mana dia diperkirakan akan bertemu cintanya, Rosaline, keindahan yang angkuh dari keluarga-baik yang harus dilakukan. Sesampai di sana, bagaimanapun, mata Romeo Juliet merasa di atas, dan dia berpikir dari Rosaline tidak lebih. Visi Juliet telah menyerang setiap pemikirannya. Tidak bisa tidur, Romeo kembali larut malam ke jendela kamar tidur Juliet. Di sana, ia terkejut menemukan Juliet di balkon, mengaku cintanya dan berharap bahwa ia bukan "Montague", nama belakang sendiri. "Apa arti sebuah nama itu yang kita sebut mawar dengan nama lain akan bau manis.?" Romeo siap menyangkal namanya dan mengaku cintanya. Keduanya sepakat untuk bertemu di sembilan o-jam pagi berikutnya untuk menikah. Keesokan paginya, Romeo datang ke Friar Lawrence mengemis biarawan untuk menikah dengannya untuk Juliet. Friar ini dilakukan upacara, berdoa agar serikat suatu hari nanti mungkin mengakhiri perseteruan antara dua keluarga. Dia menyarankan Romeo disimpan pernikahan rahasia untuk sementara waktu. Dalam perjalanan pulang, Romeo kebetulan pada temannya Mercutio berdebat dengan Tybalt, anggota klan Capulet. Itu qurreling Merquito disebabkan terakhir meninggal. Romeo enggan lagi. Dia menghunus pedangnya dan membunuh Tybalt meninggal. Romeo menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan mengerikan. Kemudian Friar Lawrence disarankan Romeo melakukan perjalanan ke Mantua sampai keadaan dingin. Dia berjanji untuk menginformasikan Juliet. Di sisi lain, ayah Juliet telah memutuskan waktu untuk menikah dengan Paris. Juliet berkonsultasi Friar Lawrence dan membuat komplotan untuk mengambil obat tidur untuk Juliet yang akan mensimulasikan kematian selama tiga hari. Plot berjalan menurut rencana. Juliet tidur di kematian. Sayangnya, Surat Friar yang gagal mencapai Romeo. Di bawah sampul kegelapan, ia masuk ke makam Juliet. Romeo mencium bibir Juliet satu waktu terakhir dan minum racun. Sementara itu, efek dari obat tidur luntur. Juliet bangun menyerukan Romeo. Dia menemukan cintanya di sampingnya tetapi berbaring mati, dengan secangkir racun di tangannya. Dia mencoba untuk mencium racun dari bibirnya, tapi gagal. Lalu Juliet mengeluarkan keris dan menikamkannya ke dada. Dia meninggal. Nopombalu ONCE upon a time there were a handsome hunter, his name was Lawongo. In the jungle he only hunted wild hogs. The animals often always destroyed the villagers' fields. The villagers were very grateful. With Lawongo's help, their field were safe from the wild hogs. Lawongo was also very great in playing a flute, it was so melodious. Everybody always enjoyed listening his playing the flute. One of the people was a beautiful girl. She always listened attentively. Lawongo knew there was a beautiful girl who always paid attention to him. Lawongo fell in love with her. The girl also loved him, later they got married. They were very happy. They loved each other and promised to be always together. They would be together until they died. In one night, Lawongo had a strange dream. In his dream he was hunting a very big wild hog. The hog attacked him. He did very hard to kill the hog. He used his knife to stab the hog and it finally died. On the next morning, Lawongo went hunting. It was still early in the morning and he did not want to wake his wife up. In the jungle ha did not see any animals. He could not find any wild hog either. He felt very strange. He walk and he felt very thirsty. He picked a coconut. And when he wanted to open it using his knife, he saw his knife was full of dried blood. He was confused. Suddenly he remembered his wife. Somehow he had a bad feeling about his wife. He immediately went home. When he arrived home, many people were in front of his house. One of the people said,"We're sorry for your wife, Lawongo. Please accept our condolences." "What happened?" asked him. He rushed into his house. He saw his wife was dead. Her body was full of blood. Lawongo was very sad. He felt very guilty. He knew last night he stabbed hi wife. He then told the villagers to do something. "I cannot live without my wife. Please prepare two coffins, one for me and the other one is for my wife." "No, please don't do it. You are still young and we still need you here. Besides that we still want to hear you play the flute." said one of the villagers. "Don't worry, I still play the flute for you. Male a hole on the coffin's cover. If you cannot longer hear my playing, it means I'm dead. You go to the beach. A strange thing will appear from the sea. Do not point at that thing and do not say anything. It is my reincarnation." said Lawongo. Later, the villagers buried the two coffins. At the first night, they could still hear his playing. However the sound was getting weaker and weaker. And finally the villagers did not hear anything. They did Lawongo's request. They went to the beach. They all set down on the beach. Suddenly, a strange thing appeared from the sea. It was very big. They all were surprised. However they did not say anything. The thing finally stooped growing. The villagers used their sampan and came to the thing. It was a coral island. They named the island as Napombalu, which is from the words Napo and Nawalu. Napo means a coral island and Nawalu means a strange thing which turn into an island. Nopombalu TERJEMAHANNYA SEKALI kala ada seorang pemburu tampan, namanya Lawongo. Di hutan dia hanya diburu babi liar. Hewan-hewan sering selalu menghancurkan lahan warga. Penduduk desa sangat berterima kasih. Dengan bantuan Lawongo, medan mereka aman dari babi liar. Lawongo juga sangat besar dalam bermain seruling, sangat merdu. Semua orang selalu senang mendengarkan dia bermain flute. Salah satu orang adalah seorang gadis cantik. Dia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian. Lawongo tahu ada seorang gadis cantik yang selalu memperhatikan dia. Lawongo jatuh cinta padanya. Gadis itu juga mencintainya, kemudian mereka menikah. Mereka sangat bahagia. Mereka saling mencintai dan berjanji untuk selalu bersama. Mereka akan bersama sampai mereka meninggal. Pada suatu malam, Lawongo bermimpi aneh. Dalam mimpinya ia berburu babi liar yang sangat besar. Babi menyerang dia. Dia melakukan sangat sulit untuk membunuh babi tersebut. Dia menggunakan pisau untuk menusuk babi dan akhirnya meninggal. Pada pagi berikutnya, Lawongo pergi berburu. Hari masih pagi-pagi dan ia tidak ingin membangunkan istrinya ke atas. Dalam ha hutan tidak melihat hewan. Dia tidak bisa menemukan babi liar baik. Dia merasa sangat aneh. Dia berjalan dan ia merasa sangat haus. Dia mengambil kelapa. Dan ketika ia ingin membukanya menggunakan pisau, ia melihat pisau penuh darah kering. Dia bingung. Tiba-tiba ia ingat istrinya. Entah bagaimana ia memiliki firasat buruk tentang istrinya. Dia segera pulang. Ketika ia tiba di rumah, banyak orang di depan rumahnya. Salah satu orang berkata, "Kami minta maaf untuk istri Anda, Lawongo Silakan menerima belasungkawa kami.." "Apa yang terjadi?" bertanya. Dia bergegas masuk ke rumahnya. Dia melihat istrinya sudah meninggal. Tubuhnya penuh dengan darah. Lawongo sangat sedih. Dia merasa sangat bersalah. Dia tahu tadi malam dia ditikam hi istri. Dia kemudian mengatakan kepada warga desa untuk melakukan sesuatu. "Saya tidak bisa hidup tanpa istri saya Silahkan persiapkan. Dua peti mati, satu untuk saya dan yang lain adalah untuk istri saya." "Tidak, jangan melakukannya Anda masih muda dan kami masih membutuhkanmu di sini.. Selain itu kita masih ingin mendengar Anda bermain flute." kata salah satu penduduk desa. "Jangan khawatir, aku masih bermain suling untuk Anda Pria lubang pada penutup peti mati itu.. Jika Anda tidak dapat lagi mendengar saya bermain, itu berarti aku mati. Anda pergi ke pantai. Suatu hal yang aneh akan muncul dari laut. Jangan arahkan pada hal itu dan tidak mengatakan apa-apa. Ini adalah reinkarnasi saya. " kata Lawongo. Kemudian, penduduk desa terkubur dua peti mati. Pada malam pertama, mereka masih bisa mendengar permainannya. Namun suara itu semakin lemah. Dan akhirnya penduduk desa tidak mendengar apa-apa. Mereka melakukan permintaan Lawongo itu. Mereka pergi ke pantai. Mereka semua mendarat di pantai. Tiba-tiba, hal yang aneh muncul dari laut. Itu sangat besar. Mereka semua terkejut. Namun mereka tidak mengatakan apa-apa. Masalahnya akhirnya bungkuk berkembang. Penduduk desa menggunakan sampan, dan datang ke hal. Itu adalah pulau karang. Mereka menamai pulau tersebut sebagai Napombalu, yang berasal dari Napo kata dan Nawalu. Napo berarti sebuah pulau karang dan Nawalu berarti hal yang aneh yang berubah menjadi sebuah pulau Urungkan pengeditan
readmore »»  

Senin, 19 November 2012

Cara Mengganti Gambar Kursor di Blog

Cara Mengganti Gambar Kursor di Blog




Cara Mengganti Gambar Kursor di Blog  -  Gara-gara kepingin sekali mengganti gambar kursor di blog ini, akhirnya setelah googling kesana kemari nemu juga sebuah situs yang menyediakan banyak gambar-gambar kursor pilihan. Gambar kursor yang disediakan situs penyedia gambar ini http://www.totallyfreecursors.com/ banyak sekali, jadi kita tinggal memilih sesuai selera aja. Untuk cara memasang gambar kursor ini di blog, kita harus menambahkan sedikit saja kode CSS supaya bisa dipasang pada template. Dibawah ini ada beberapa sample gambar untuk kursor yang saya ambil berikut URL alamat kursor tersebut.
              URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif
                URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/aliendance.gif
                URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/tail2.gif
                URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/banana1.gif
                URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/bullseye-ani.gif
               
Cara mengganti gambar kursor di blog :
1.    Login ke dashboard blogger anda.
2.    Pilih Rancangan > Edit HTML, centang Expand widget template.
3.    Carilah kode </head> pada template anda dengan menggunakan Ctrl F.
4.    Copy kode CSS dibawah ini dan letakkan tepat diatas kode </head> .

<style type='text/css'> HTML,BODY{cursor: url(&quot;http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif&quot;), auto;} </style>
5.    Simpan template anda dan lihat perubahan pada gambar kursor
6.    Jika sobat ingin mengganti gambar kursor dengan gambar yang lain, sobat tinggal ganti URL gambar yang berwarna merah dengan URL gambar pada sample diatas atau sobat bisa langsung browsing sendiri ke TKP di http://www.totallyfreecursors.com/
readmore »»  
pasang teks berjalannya disini